Walaupun bayi Anda lahir dengan imunitas alami dalam tubuhnya, ia tetap memerlukan vaksinasi. Vaksinasi membantu tubuhnya untuk memproduksi antibodi yang dibutuhkan untuk melawan berbagai penyakit serius. Vaksin tak hanya akan menjaga si kecil tetap sehat tetapi juga bisa menyelamatkan nyawanya.Apakah vaksin aman?
Kurangnya pemahaman orangtua ditambah beredarnya informasi yang tidak benar dan kurang bertanggung jawab mengenai vaksin sering menimbulkan keraguan pada orangtua, kemudian akhirnya menunda-nunda bahkan sampai tidak mau memvaksinasi buah hatinya. “Padahal ini sangat membahayakan anak,” ungkap Dr. Sander Batuna SpA. Secara umum, vaksin aman untuk anak-anak. Kalaupun ada risiko yang sangat kecil dapat ditimbulkan oleh vaksin, hal itu sangat tidak sebanding dengan perlindungan yang diberikan. Kalaupun ada hal-hal atau pertanyaan yang mengganggu pikiran Anda seputar pemberian vaksinasi pada anak, segera hubungi dokter untuk mendapatkan jawabannya. Bagaimanapun menyimpan keraguan dan membiarkan si kecil tidak divaksinasi bukan pilihan yang bijaksana dan terbaik untuk anak.
Apakah efek samping vaksin?
Beberapa jenis vaksin memang dapat menyebabkan efek samping ringan yang bersifat sementara. Misalnya, dapat mengakibatkan demam, atau rasa sakit atau sedikit bengkak si bawah kulit yang disuntik. Jangan khawatir, dokter Anda akan memberikan penjelasan pada Anda mengenai kemungkinan efek samping yang akan terjadi akibat pemberian vaksin tertentu. Sekali lagi, efek samping yang terjadi sifatnya sangat kecil dibandingkan manfaat yang dapat diterima anak Anda.
Kapankah anak saya harus divaksinasi?
Rekomendasi mengenai kapan sebaiknya anak divaksinasi sering mengalami perubahan, namun biasanya dimulai sejak bayi berumur 0 bulan. Hubungi dokter si kecil untuk mendapatkan jadwal lengkap vaksinasi yang harus diberikan padanya. Patuhi setiap jadwal yang tertera karena segala jenis penundaan dapat menyebabkan si kecil tidak terlindungi dari serangan penyakit.
Imunisasi apa yang perlu diberikan pada anak?
Karena angka kematian dan kesakitannya tinggi serta dapat menyebabkan cacat, Pemerintah Indonesia mewajibkan anak Indonesia untuk mendapatkan setidaknya 5 jenis vaksinasi, yaitu
- BCG (bacillus calmette-guerin), diberikan satu kali sebelum bayi berusia 11 bulan
- DPT (dipteri pertusis tetanus), diberikan sebanyak 3 kali dengan interval minimal 4 minggu rentang usia 2-11 bulan.
- Polio, diberikan sebanyak 4 kali dengan interval minimal 4 minggu. Hanya saja jenis vaksinasi ini sudah bisa diberikan sejak bayi berusia 1-11 bulan.
- Campak, diberikan sebanyak satu kali saat bayi berusia 9-11 bulan
- Hepatitis B, diberikan sebanyak 3 kali saat usia bayi 1-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu.
Selain imunisasi wajib, si kecil dapat juga diberi imunisasi tambahan seperti :
- MMR (campak-gondongan-rubela),
- Act Hib (anti radang otak),
- tifus atau demam tifoid dan
- cacar air
Imunisasi wajib disediakan secara gratis oleh pemerintah di berbagai rumah sakit pemerintah, puskesmas dan posyandu. Sedangkan imunisasi tambahan dapat diperoleh di berbagai klinik dan praktik dokter.
(ditulis oleh : Meliana Simarmata, diambil dari : http://www.inspiredkidsmagazine.com/ArtikelBabies.php?artikelID=6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar